RINGIN
PITU
Jaman dahulu ,ketika walisongo masih
ada, Sunan Maulana Maghribi meninggal dunia. Setelah jasatnya di kubur di
daerah Batang Jawa Tengah,rohnya konon
mengalami reinkarnasi menjadi manusia kembali. Dalam hidup yang ke dua ini ,
Sunan Maulana Maghribi tinggal di suatu desa yang sekarang di kenal dengan nama
Sragi. Awal kedatangan beliau bertujuan untuk menyebarkan agama di wilayah
Sragi. Dulu,sebelum Sunan Maulana Maghribie datang, Sragi merupakan daratan
yang tandus dengan kriminalitas yang cukup tinggi.
Sunan
Maulana Maghribi mendirikan pesantren yang bertujuan untuk mendidik masyarakat
Sragi menuju jalan yang di Ridhai allah. Meskipun berat perjuangan untuk
membujuk masyarakat sragi menuju jalan yang di ridhai, tapi beliau tetap tegar
dan terus berusaha dan akhirnya usahanya berhasil juga. Sedikit demi sedikit
daerah yang dulunya antah berantah sekarang berubah menjadi daerahnya orang
beragama. Namun kekeringan masih melanda satu bagian dari daerah Sragi. Untuk
mengatasi kekeringan ketika musim kemarau melanda,Sunan Maulana Maghribi
menanam pohon Beringin yang berjumlah tujuh sesuai dengan tingkatan langit yang
ada tujuh.
Daerah Sragi
yang dulunya sangat gersang miskin dan angka kriminalitas yang tinggi , sekarang
setelah perjuangan dakwah yang relatif lama , Sragi berubah menjadi daerah yang
subur layaknya surga.”Nanti setelah aku mati desa ini semoga menjadi desa yang
subur aman dan damai.”kata Sunan Maulana Maghribi. Dan dari perkataan beliau
iniah daerah tersebut di namai Sragi ,berasa dari penjelmaan kata Surga.
NB:cerita ini jangan di percayai 100% karena banyak
kekeliruan disana sini. Dan daerah yang di tanami Beringin yang berjumlah tujuh
sekarang bernama Ringin Pitu. Daerah tempat Sunan Maulana Maghribi mendirikan
pesantren sekarang bernama Pesantren. Sunan Maulana Maghribi sekarang di kenal
sebagai Ki Gede Santren