Sabtu, 24 September 2016

Meningkatkan Produksi Ternak

Produksi ternak dipengaruhi oleh 30% Genetik atau Gen dalam kata lain faktor Internal,dan 70% sisanya dipengaruhi oleh faktor Eksternal atau faktor lingkungan yang meliputi nutrisi atau pakan,manajemen peternakan dan iklim. Cara untuk memperbaiki ternak adalah dengan cara memperbaiki faktor diatas,apa saja yang harus dilakukan,akan lebih dalam dibahas dibawah ini.

1.Memperbaiki Genetik
Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ternak ialah gen. Meski hanya 30% peran gen sangat penting dalam peternakan,seperti kemampuan untuk adaptasi dengan iklim dan lain sebagainya. Dan memperbaiki gen menjadi sangat penting disini,untuk menghasilkan keturunan yang baik dan produksi yang baik pula. Beberapa cara memperbaiki gen diantaranya adalah :
a. Inseminasi Buatan atau Kawin Suntik
Biasanya dalam kawin suntik ini peternak membeli sperma pejantan dari  balai inseminasi buatan yang ada disetiap daerah provinsi. Sperma yang dibeli pun bisa dipilih dari pejantan jenis apa saja,biasanya sperma yang dipilih yakni sperma yang berasal dari pejantan unggul yang berat badannya melebihi betina yang akan dikawinkan,yang apabila dipaksakan untuk dikawinkan secara alami betina akan mengalami patah tulang karena menahan berat sipejantan.Sperma yang dibeli pun bisa dipilih mau sperma yang bisa menghasilkan anak pejantan (biasanya untuk para peternak sapi/kambing pedaging) atau sperma yang bisa menghasilkan anak betina (biasanya untuk para peternak sapi perah).Dengan cara ini para peternak diuntungkan karena tidak perlu repot mendatangkan pejantan unggul untuk mengawini betina peliharaannya.
2.Transfer embrio
Transfer embrio adalah salah satu cara mendapatkan bibit unggul dengan mudah,namun caranya yang tergolong sulit menjadikan balai transfer embrio diIndonesia cuman ada 1. Cara transfer embrio adalah dengan memasukan sel telur yang sudah dibuahi sperma yang sel telur tersebut sudah membelah dan menjadi zigot.Zigot tersebut lalu ditanamkan kerahim betina lain atau betina keturunan lokal. Yang diharapkan dari transfer embrio ini adalah ada percampuran DNA dari induk yang asli dan induk yang menerima transferan embrio,yang hasil akhirnya adalah anakan yang memiliki ketahanan tubuh seperti induk yang menerima transferan namun bodi atau tubuh yang dimiliki seperti induk aslinya.
3.Teknologi Seleksi
Dengan teknologi ini kita bisa menyeleksi indukan unggul,beberapa caranya dengan menggunakan kertas saring what man yang ditetesi darah beberapa indukan.Teknologi ini juga bisa menyeleksi gen mana yang mempengaruhi pertumbuhan lebih cepat atau yang menyebabkan PBB lebih besar.Namun untuk masalah ini ilmu Admin belum mencukupi jadi untuk teknologi seleksi ini hanya bisa sampai disini,dan mungkin akan dibahas satu atau dua tahun kedepan.
4.Teknologi Genetik
Teknologi ini dengan merekayasa genetik entah dengan memotong genetik yang tidak terpakai dan menyabungnya dengan genetik yang bisa mempercepat laju pertumbuhan,atau dengan yang lain,namun cara ini tergolong sulit dilakukan karena sifat dari genetik sendiri yang ukurannya amat kecil yang pemotongan dan pengabungannya harus dilakukan dilaboratorium yang steril dan memiliki peralatan yang komplit.
Mungkin hanya itu yang bisa disampaikan kami dalam posting singkat kali ini,untuk cara meningkatkan produksi ternak yang kedua yakni dari  segi faktor eksternal akan dilanjutkan dilain postingan,dan untuk rincian lebih lanjut akan dilanjutkan tahun depan secara bertahap. Apabila ada salah kata harap dikomen. Apabila ada yang kurang paham bisa share ke email vettowo07@gmail.com . Bersama kita membangun peternakan dan pertanian Indonesia yang lebih baik....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar